Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa organ hati memiliki kandungan enzim katalase terbesar, sedangkan jantung di peringkat ke 2 dan ketela berada di peringkat ketiga.
Hal ini kami simpulkan berdasarkan terbentuknya gelembung gas yang timbul saat melakukan percobaan. Untuk organ hati semua perlakuan menimbulkan gelembung gas.
sedangkan pada organ jantung hanya pada keadaaan netral yang menghasilkan gelembung dalam skala sedang dan membuat api menyala redup.
Sedangkan untuk ketela hanya menimbulkan sedikit gelembung gas dan tidak dapat membuat nyala api menjadi terang, malahan membuatnya mati, karena kandungan O2 yang sedikit.
Enzim katalase memiliki peran untuk menetralkan racun, yaitu H2O2 diubah menjadi H2O dan gas O2
Kamis, 03 Oktober 2013
Pembahasan Laporan Biologi Enzim Katalase Part 3
Jenis Ekstrak Ketela Pohon
1. Netral + H2O2
Pada keadaan netral gelembung gas yang dihasilkan sedikit, dan nyala api pada lidi tidak ada. Ini disebabkan karena jumlah enzim katalase pada tumbuhan dalam hal ini adalah ketela hanya sedikit. Sehingga tidak memiliki cukup enzim untuk mengubah semua H2O2 menjadi air dan gas oksigen. Maka dari itu, nyala api pada lidi menjadi padam.
2. HCl + H2O2
Pada keadaan asam yaitu ketika diberi HCl, kerja enzim katalase menjadi terhambat sehingga gelembung gas tidak timbul dan nyala api pada lidi padam. enzim katalase yang sedikit dan diberi HCl menyebabkan enzim katalase tidak bisa mengubah H2O2 menjadi air dan oksigen.
3. KOH + H2O2
Setelah diamati ternyata tidak timbul gelembung gas dan tidak ada nyala api pada lidi. Hal ini dikarenakan KOH yang sifatnya basa menyebabkan kerja enzim katalase menjadi terhambat. Karena jumlahnya sedikit, maka keseluruhan enzim dalam ekstrak tersebut menjadi tidak aktif. Hal ini ditandai dari tidak timbulnya gelembung gas dan tidak adanya nyala api pada lidi.
4. Dipanaskan + H2O2
Ketika dipanaskan enzim katalase yang terkandung dalam tabung menjadi rusak, sehingga saat diberi H2O2, ekstrak ketela tidak dapat mengurai H2O2 menjadi air dan oksigen. Hal ini ditandai dengan tidak adanya gelembung gas yang timbul dan nyala lidi pada api yang padam.
1. Netral + H2O2
Pada keadaan netral gelembung gas yang dihasilkan sedikit, dan nyala api pada lidi tidak ada. Ini disebabkan karena jumlah enzim katalase pada tumbuhan dalam hal ini adalah ketela hanya sedikit. Sehingga tidak memiliki cukup enzim untuk mengubah semua H2O2 menjadi air dan gas oksigen. Maka dari itu, nyala api pada lidi menjadi padam.
2. HCl + H2O2
Pada keadaan asam yaitu ketika diberi HCl, kerja enzim katalase menjadi terhambat sehingga gelembung gas tidak timbul dan nyala api pada lidi padam. enzim katalase yang sedikit dan diberi HCl menyebabkan enzim katalase tidak bisa mengubah H2O2 menjadi air dan oksigen.
3. KOH + H2O2
Setelah diamati ternyata tidak timbul gelembung gas dan tidak ada nyala api pada lidi. Hal ini dikarenakan KOH yang sifatnya basa menyebabkan kerja enzim katalase menjadi terhambat. Karena jumlahnya sedikit, maka keseluruhan enzim dalam ekstrak tersebut menjadi tidak aktif. Hal ini ditandai dari tidak timbulnya gelembung gas dan tidak adanya nyala api pada lidi.
4. Dipanaskan + H2O2
Ketika dipanaskan enzim katalase yang terkandung dalam tabung menjadi rusak, sehingga saat diberi H2O2, ekstrak ketela tidak dapat mengurai H2O2 menjadi air dan oksigen. Hal ini ditandai dengan tidak adanya gelembung gas yang timbul dan nyala lidi pada api yang padam.
Pembahasan Laporan Enzim Katalase Part 2
Jenis Ekstrak Jantung
1. Netral + H2O2
Dari perlakuan ini, didapatkan hasil gelembung gas yang timbul sedang dan nyala api yang dihasilkan kurang terang. Ini dikarenakan jantung memiliki kandungan enzim katalase walaupun hanya sedikit. Ini ditandai dengan timbulnya gelembung gas O2 sedang, yang menyebabkan nyala api yang dihasilkan kurang terang. Hal ini dikarenakan suasana netral dalam tabung, sehingga enzim katalase dapat bekerja dengan baik.
2. HCl + H2O2
Setelah dilakukan percobaan dan pengamatan tidak timbul gelembung gas dan nyala api pada lidi mati/ tidak ada. Hal ini dikarenakan, jumlah enzim katalase yang sedikit, sehingga ketika diberi HCl yang menyebabkan suasana di dalam tabung menjadi asam, hal ini membuat kinerja enzim katalase menjadi terhambat dan tidak dapat menguraikan H2O2.
3. KOH + H2O2
Setelah diamati tidak terjadi gelembung gas dan nyala api pada lidi mati. Hal ini dikarenakan, KOH yang memiliki sifat basa menyebabkan kerja enzim katalase yang sedikit pada ekstrak jantung menjadi terhambat sehingga tidak dapat menguraikan H2O2. Hal ini ditandai dengan tidak timbulnya gelembung gas.
4. Dipanaskan + H2O2
Setelah ekstrak dipanaskan, diberi H2O2 dan dikocok sambil ditutup, pengamatan yang kami lakukan adalah tidak timbulnya Gelembung gas dan nyala lidi pada api yang mati. Hal ini dikarenakan, jumlah enzim katalase yang terdapat pada ekstrak jantung yang sedikit telah rusak karena suhu yang tinggi, sehingga tidak terjadi gelembung gas yang timbul
1. Netral + H2O2
Dari perlakuan ini, didapatkan hasil gelembung gas yang timbul sedang dan nyala api yang dihasilkan kurang terang. Ini dikarenakan jantung memiliki kandungan enzim katalase walaupun hanya sedikit. Ini ditandai dengan timbulnya gelembung gas O2 sedang, yang menyebabkan nyala api yang dihasilkan kurang terang. Hal ini dikarenakan suasana netral dalam tabung, sehingga enzim katalase dapat bekerja dengan baik.
2. HCl + H2O2
Setelah dilakukan percobaan dan pengamatan tidak timbul gelembung gas dan nyala api pada lidi mati/ tidak ada. Hal ini dikarenakan, jumlah enzim katalase yang sedikit, sehingga ketika diberi HCl yang menyebabkan suasana di dalam tabung menjadi asam, hal ini membuat kinerja enzim katalase menjadi terhambat dan tidak dapat menguraikan H2O2.
3. KOH + H2O2
Setelah diamati tidak terjadi gelembung gas dan nyala api pada lidi mati. Hal ini dikarenakan, KOH yang memiliki sifat basa menyebabkan kerja enzim katalase yang sedikit pada ekstrak jantung menjadi terhambat sehingga tidak dapat menguraikan H2O2. Hal ini ditandai dengan tidak timbulnya gelembung gas.
4. Dipanaskan + H2O2
Setelah ekstrak dipanaskan, diberi H2O2 dan dikocok sambil ditutup, pengamatan yang kami lakukan adalah tidak timbulnya Gelembung gas dan nyala lidi pada api yang mati. Hal ini dikarenakan, jumlah enzim katalase yang terdapat pada ekstrak jantung yang sedikit telah rusak karena suhu yang tinggi, sehingga tidak terjadi gelembung gas yang timbul
Pembahasan Laporan Biologi Enzim Katalase
G. Pembahasan
Jenis Ekstrak Hati
1. Netral + H2O2
Untuk perlakuan netral, ketika diberi H2O2 dan dikocok, timbul gelembung gas yang banyak. Hal ini bisa terjadi karena pada ekstrak hati mengandung enzim katalase yang dapat mengubah H2O2 yang termasuk racun menjadi H2O dan gas O2. Nah, gelembung yang timbul itu adalah O2 hasil perombakan hidrogen peroksida yang dilakukan oleh enzim katalase.
Reaksinya : 2H2O2 ----> 2H2O + O2
Untuk menguatkan hipotesa bahwa gas tersebut adalah O2, dilakukan pengujian dengan memberikan nyala api pada lidi ke dalam tabung. Ternyata cahaya yang dihasilkan terang, ini dikarenakan gas O2 yang sifatnya mudah terbakar.
2. HCl + H2O2
Saat diberi HCl dan ditambahkan H2O2, hanya terdapat gelembung yang sedang dan nyala api yang dihasilkan tidak ada/mati.Hal ini dikarenakan HCl yang bersifat asam menghambat kinerja beberapa bagian enzim katalase yang teradapat pada hati yang kandungan enzim katalasenya cukup banyak. Gelembung yang timbul adalah O2, namun gelembung gas ini tidak memiliki cukup kemampuan untuk membuat nyala api pada lidi menjadi terang.
3. KOH + H2O2
Pada perlakuan ketiga ini, menimbulkan gelembung gas yang sedang dan tidak timbul nyala api yang mati. Penambahan KOH menyebabkan suasananya menjadi basa, hal ini menghambat kinerja enzim katalase. sehingga hanya sebagian enzim yang masih dapat bekerja dan dapat mengubah H2O2 walaupun hanya sedang saja. Hal ini ditandai dengan adanya gelembung yang sedang. O2 yang sedang ini, tidak mampu membuat nyala api bertahan di dalam tabung, sehingga api tersebut menjadi padam.
4. Dipanaskan + H2O2
Pada perlakuan sekarang, timbul gelembung gas yang sedikit dan nyala api tidak ada. Saat dipanaskan, sebagian enzim menjadi rusak sehingga hanya mampu mengubah H2O2 menjadi O2 yang sedikit. Karena itulah tidak timbul nyala api, karena gas O2 yang sedikit tidak dapat mempertahankan nyala api di dalam tabung.
Jenis Ekstrak Hati
1. Netral + H2O2
Untuk perlakuan netral, ketika diberi H2O2 dan dikocok, timbul gelembung gas yang banyak. Hal ini bisa terjadi karena pada ekstrak hati mengandung enzim katalase yang dapat mengubah H2O2 yang termasuk racun menjadi H2O dan gas O2. Nah, gelembung yang timbul itu adalah O2 hasil perombakan hidrogen peroksida yang dilakukan oleh enzim katalase.
Reaksinya : 2H2O2 ----> 2H2O + O2
Untuk menguatkan hipotesa bahwa gas tersebut adalah O2, dilakukan pengujian dengan memberikan nyala api pada lidi ke dalam tabung. Ternyata cahaya yang dihasilkan terang, ini dikarenakan gas O2 yang sifatnya mudah terbakar.
2. HCl + H2O2
Saat diberi HCl dan ditambahkan H2O2, hanya terdapat gelembung yang sedang dan nyala api yang dihasilkan tidak ada/mati.Hal ini dikarenakan HCl yang bersifat asam menghambat kinerja beberapa bagian enzim katalase yang teradapat pada hati yang kandungan enzim katalasenya cukup banyak. Gelembung yang timbul adalah O2, namun gelembung gas ini tidak memiliki cukup kemampuan untuk membuat nyala api pada lidi menjadi terang.
3. KOH + H2O2
Pada perlakuan ketiga ini, menimbulkan gelembung gas yang sedang dan tidak timbul nyala api yang mati. Penambahan KOH menyebabkan suasananya menjadi basa, hal ini menghambat kinerja enzim katalase. sehingga hanya sebagian enzim yang masih dapat bekerja dan dapat mengubah H2O2 walaupun hanya sedang saja. Hal ini ditandai dengan adanya gelembung yang sedang. O2 yang sedang ini, tidak mampu membuat nyala api bertahan di dalam tabung, sehingga api tersebut menjadi padam.
4. Dipanaskan + H2O2
Pada perlakuan sekarang, timbul gelembung gas yang sedikit dan nyala api tidak ada. Saat dipanaskan, sebagian enzim menjadi rusak sehingga hanya mampu mengubah H2O2 menjadi O2 yang sedikit. Karena itulah tidak timbul nyala api, karena gas O2 yang sedikit tidak dapat mempertahankan nyala api di dalam tabung.
Langganan:
Postingan (Atom)